Wednesday, June 21, 2006

Air Untuk Proses Film B/W

Entah kenapa aku jatuh cinta dengan foto hitam putih, foto yang konon kata orang sudah usang, kuno. Dan karena itu pula aku bermimpi untuk bisa memproses film hitamputih sendiri. Awalnya senang dengan kemudahan teknologi digital untuk membuat foto B/W . Tapi setelah berjalannya waktu kok tidak puas dengan hasilnya. Sampai saat ini foto-foto B/W hasil kamera digitalku masih sebatas bagus di monitor :(.

Akhirnya aku putuskan untuk mulai perlahan terjun kembali ke dunia fotografi konvensional (pakai film). Tentu foto hitam putih dan slide untuk di cross process. Tuk foto-foto warna biasa, D70ku sudah lebih dari cukup.

Membaca majalah Fotomedia (sudah almarhum), Fotografer.net, dsb kutemukan bahwa untuk mendapatkan hasil yang maksimal harus dimulai dengan penggunaan air yang pas (murniH2O). Air mineral tidak disarankan karena kandungan mineralnya mengacaukan larutan kimia developer. Air sumur dikhawatirkan membuat jelek negatif karena kotor. Harus disaring. Air ledeng, ada kaporitnya. Waduhhh, kok susah :(. Memang aku belum membuktikan sendiri nasehat-nasehat diatas. Mengingat yang memberi nasehat adalah fotografer top (seperti Kayus Mulia) ya aku iyakan saja.

Setelah tadi siang baca buku The Film Developing Cookbbok (by Stephen G. Anchel & Bill Troop) ada sedikit pencerahan untuk meneruskan mimpi memproses film hitamputih sendiri. Tips dari mereka untuk air : silahkan pakai air ledeng (tap water), sebelumnya rebus dulu selama 3 menitan dan diamkan semalaman (lihat di halaman 29 buku diatas).

Wah, semakin cerah saja jalan menuju mimpi, mengingat sumber air bersih utama dirumah adalah air pam. Sekarang tinggal mencari waktu yang pas untuk cuti, les privat di temanku, Akbar.

No comments: