Friday, April 21, 2006

Mengejar Klavdij Sluban

Jegeerrrrrr, suara gemuruh petir menambah hirup-pikuk jalanan ibukota. Hujan yang kurasakan hanya gerimis. Di Jakarta Selatan dan kawasan selatan Jakarta hujan deras disertai petir sudah berlangsung. Bahkan genteng rumah teman di kawasan Buncit harus pecah 3 buah, listrik mati tersambar petir. Kutembus rerintiknya air langit menuju tempat parkir. Tekadku sudah bulat. Niat sudah terlanjur terucap hati. Jegererrrr. Kali ini getarannya semakin keras. Sebelumnya, langit dicahayai flash berkekuatan ribuan watt. Bressss ..., hujan besar mengguyur Menteng. Susah bernafas dan rasa sakit dikulit dan mata akibat terpaan air hujan ke wajah. Derasnya masih sama ketika motorku parkir di Galeri Nasional.

Malam ini pembukaan pameran foto dalam rangka Printemps Français 2006. Aku pikir dalam rangka pembukaan sebuah mall di Jakarta. Setahuku Printemps ya gak jauh-jauh dari pertokoan yang menjual beragam barang. Mulai dari buku, CD musik dan film, elektronik. Kurang lebih mirip Gramedia saat ini. Ternyata setelah aku cari info di internet minggu ini merupakan awal dari rangkaian Festival Kebudayaan Prancis 2006, nama kerennya Printemps Français 2006.

Kali ini CCF (Pusat Kebudayaan Prancis) menampilkan Klavdij Sluban. Klavdij Sluban kelahiran 3 Maret 1967 merupakan salah satu fotografer Prancis favoritku. Foto-fotonya karyanya sudah dipamerkan di beberapa negara. Turin, Tokyo, Luxembourg, dan sekarang Jakarta. Di tahun 2004 dia ke Indonesia sebagai tutor di workshop yang diadakan Oktagon. Rangkaian workshop ditutup dengan pameran hasil foto peserta, dia sebagai kuratornya. Semalam dia berpameran solo. Selain menampilkan foto-foto hasil hunting bersama peserta workshopnya yang lalu, ditampilkan foto perjalanan dia sendiri menyurusi Bali dan Sulawesi.

Bagi pemula di dunia fotografi dan belajar otodidak aku agak kesulitan menikmati fotonya. Kesulitanku adalah mereka-reka apa dalam benaknya ketika membuat foto itu. Kata Adrian Agoes (salah satu peserta workshopnya), foto yang bagus menurut Sluban adalah foto yang mengundang pertanyaan. Sisakan pertanyaan di foto tersebut, jangan dituntaskan. Buatlah orang berpikir dan bebas menginterpretasikan. Foto yang dipamerkan semua tanpa judul, hanya diberi keterangan tambahan berupa lokasi dan tahun pengambilan. Disinilah peran kurator. Yudhi Soerjoatmojo -sang kurator- memberi 'kata sambutan' yang terpampang besar di dekat pintu masuk pemeran, disebelah biografi Sluban. Cukup membantu, walaupun bagi awam sepertiku masih banyak pertanyaan yang akan aku ajukan jika bisa berdialog dengannya.

Kutipan dari kurator berikut ini mungkin bisa membantu :
Seorang diri, dan hanya berbekalkan sebuah kamera Leica, ia berjalan mencari momen-momen fotografis, tanpa paksaan dan tanpa tujuan yang direncanakan sebelumnya. Sambil larut dalam realita yang mengelilinginya, Sluban membiarkan dirinya diarahkan oleh emosi untuk menangkap momen-momen yang menyentuh. Foto-fotonya sama sekali bukan pengamatan sederhana yang hanya bertujuan untuk mencari obyektifitas, namun merupakan selintas pandangan pribadi yang melalui kualitas plastis mengajukan pertanyaan pada orang-orang yang melihatnya. Sekembalinya dari perjalanan, pada saat menyaksikan fotonya, bersama kita Klavdij Sluban berbagi kepuasan, juga harapan-harapannya yang tidak terpenuhi.
Disamping menampilkan foto-foto Indonesia, Sluban juga menampilkan karya-karyanya terdahulu. Beberapa dipajang dan sisanya berupa 'slide show' di televisi. Gak rugi aku bela-belain naik motor dalam hujan dan petir. Walau puas masih ada yang bikin nyesek sebelum masuk ke ruang pameran. Buku Habis Gelap -sama dengan judul pameran- yang diluncurkan bersama pembukaan pameran ternyata baru dijual hari Senin, tgl 24 April, pukul 13:00 di CCF Salemba. Hmmm, padahal aku sudah mengincar buku ini ketika membaca berita adanya pemaren ini.

Hujan tinggal sisa-sisa ketika aku pulang.

2 comments:

Anonymous said...

maaf oot :)
lam kenal. met gabung dg blogfam. acc membernya sdh diaktifkan. ditunggu sapa nya di perkenalan ya.

Pinkina said...

kapan2 mas tak moco blog'e smpyn. jik akeh kerjoan kiy. suwun yho wes comment nang blogku :) salam ge ibuk'e Bagaswati. kangen aku gendeng2an kr arek iku, eh salah dg ibuk iku :D