Monday, December 11, 2006

Depok-Cibinong PP

Judul diatas bukan jurusan sebuah angkutan umum lho, melainkan jalur bersepeda 'pasaran' dilakukan oleh pehobi sepeda di seputaran Depok. Pun dengan aku. Hari Minggu lalu (10/12/2006) aku kesana bareng Pak Kandi (tetangga) untuk melampiaskan nafsu yang sudah diubun-ubun hahaha. Maksud hati ingin berpetualang keluar kota, tapi Kintan sedang tidak seperti biasanya.

Rupa-rupanya Pak Kandi sudah lama mengistirahatkan sepedanya sehingga perlu adaptasi kembali untuk genjot dengan jarak yang lumayan jauh. Kira-kira PP 30km-an. Lumayan kan Pak? Hehehe

Berangkat menyusuri jalan beraspal sampai disuatu (entah apa nama daerahnya, yang jelas setelah jalan Abdul gani) persimpangan aku mengajak beliau belok kiri. Biasanya belok kanan. Kami susuri jalan beraspal yang cukup variatif turunan-tanjakannya. Tapi kok sepertinya semakin menjauh dari target (kawasan Pemda Bogor di Cibinong). Setelah bertanya kepada sini-sana perjalanan diteruskan dengan masuk ke perkampungan sampai ketemu jalur single-track yang cukup menghibur. Sayang cuma sebentar. Akhirnya kami sampai juga di kawasan Pemda Bogor. Saatnya sarapan!!!

Kawasan Pemda Bogor di Cibinong (selanjutnya kita sebut saja Pemda) terkenal ramai setiap hari Minggu, terutama diramaikan oleh kehadiran pasar kaget selain oleh orang-orang yang berolahraga. Kawasan ini juga dikenal sebagai berkumpulnya para pehobi sepeda, terutama untuk sarapan sebelum melanjutkan aktivitas genjotnya. Ketika kami sampai ternyata sudah berkumpul orang-orang dari DCC (Depok Cycling Club). Kami pun berkenalan. Mereka mengundang kami untuk bergabung di acara mereka tanggal 23 Desember funbike ke Mega Mendung. Berangkat Sabtu dan pulang hari Minggu. Ya ya ya, bisa dipertimbangkan :D.

Setelah sarapan sepiring ketoprak dan sebotoh Teh botol diiringi ngobrol kiri-kanan-atas-bawah kami pun beranjak pulang. Jalur yang dipilih arah adalah Bojong/Citayam. Diawal-awal perjalanan kulihat dikiri jalan banyak jalan kampung yang entah tembus sampai mana. Tujuan kami tentu Studio Alam TVRI Cilodong. Selewat pertigaan Bojong-Citayam kami putuskan untuk menelusuri jalanan kampung. Ternyata sebuah tanjakan menyambut kami. Pak Kandi terpaksa mendorong karena telat memindahkan gir ke yang lebih ringan. Rupanya feeling-nya juga belum kembali, hehehe. Masuk terus ke dalam tanpa tahu jalan ini tembus kemana. Pokoknya kita menuju Depok :D. Bertanya sana-sini ke penduduk yang kami temui. Ketemu perumahan yang belum jadi, khawatir jalannya buntu. Puncak dari perjalanan ini adalah ketemu jalur single-track yang menuju rel diatas jembatan (lihat foto-foto). Ya, ini serunya pulang tanpa tahu jalan.

Lihatlah foto disamping ini. Ujung yang meruncing merupakan arah kami datang. Disebelah kanan rel terlihat jejak yang menunjukkan jalan ini sering dilintasi pengendara motor, sepeda, bahkan gerobak penjual tape.

Pemandangan disini juga bisa menghibur kebosanan bersepeda di jalan raya, bersaing dengan angkot, mobil pribadi, dan sepeda motor. Bagi kami ini adalah kali pertama bersepeda dijalur ini. Rupanya di sekitaran Depok ada juga jalur yang menarik (selain UI), hehehe. Dibawah merupakan sungai. Airnya deras, terlihat enak dipakai mandi jika airnya tidak berwarna coklat. Dari atas juga terlihat jalur yang bisa dipakai bersepeda. Sayang jalur dibawah terputus sungai sehingga tidak bisa menyeberang di sisi lain.

Sempat terbesit rasa khawatir tuk lewat di rel tersebut. Takut tiba-tiba ada kereta yang lewat ketika sedang bersepeda. Ngeri kan? Ternyata eh ternyata, kulihat rel sudah berkarat dan dibeberapa bagian ditumbuhi tanamanan liar. Artinya rel sudah lama tidak dilalui kereta. Rupanya di beberapa titik jembatan tersebut dibangun pula cekungan yang bisa dipakai berlindung ketika kereta lewat. Arsitek jembatan ini sudah memperhitungkan keselamatan pekerja jika suatu saat mereka memperbaiki rel.

Perjalanan pulang diteruskan. Tidak ada yang menarik lagi selain Pak Kandi yang beberapa kali kram! Maaf ya Pak, dan jangan kapok aku ajak keluyuran lagi.

Nah, sebagai suguhan penutup nikmatilah sebuah foto penampakan :p

3 comments:

Anonymous said...

Mas Kandi kram ? lha koq bisa.. gak warming up dulu kali...
coba sekali-sekali ajak pak Iwan juga... mantab dah :)

Anonymous said...

kramnya pas pulang pak, masak ya belum panas? hehehe

pak Iwan sudah saya ajak, cuma gak bisa sedang ada acara keluarga, dan jg pak Iwan senengnya maen di jalan raya. Klop klo maen sama Pak Eko, sama2 penggemar jalan raya :)

Minggu sebelumnya sih sudah sprint bareng Pak Iwan di raya Bogor :D.

Anonymous said...

hehe... tipe sprinter laen sama tipe offroader, tantangan sih emang offroad, tp saya lebih puas jadi sprinter aja :)

kalo sama pak Iwan, dia biasanya sampe ngajak-ngajak ke Leuwiliang.. jauh bo' hehe
ntar pulangnya siang agak sore biasanya..

kadang kalo gak ada temen, suka jalan sendiri juga dia