Memang yang namanya apes itu datangnya tak disangka-sangka, siapa saja bisa didatanginya. Dari presiden sampai buronan kelas tengu. Kemarin harus ganti ban dalam motor karena bocor besar pas disambungan pentil (lubang untuk memompa ban) dan di badan ban. Eh, pagi ini ketika bermotor bareng mama ban baru tersebut bocor lagi. Pas sampai di sebuah ruko yang ada tulisan "tambal ban", mama kuminta naik bia langsung ke kantor, tak perlu nunggu tambal ban. Erghh, tukang tambalnya tidak ada. Harus dorong lagi. Dorong punya dorong akhirnya ketemu tukang tambal di komplek AU Pancoran (tempat biasa nurunin mama untuk kemudian lanjut dengan kopaja).
Menunggu agak lama akhirnya tukang tambal muncul, kayaknya dia sedang sarapan dan sedang nanggung, hehehe. Dicek ketemu bocornya, kecil. Ditambal dengan cara dipanggang. Selesai dipanggang ban dipompa untuk melihat hasil tambalan. Cessssss, angin langsung keluar. Nah lo! Sebelum ditambal angin keluar perlahan, tapi setelah ditambal angin lolos begitu saja. Usut, usut ... ternyata ban malah robek.
Didekat tambalan kulihat sudah terbentuk sebuah garis sepanjang lebih dari 5cm. Dilihat lebih detil garis tersebut menunjukkan bahwa karet ban sudah pecah, tarik sedikit, ban tersebut sobek. Persis dengan kertas dilipat dan lipatan tersebut menjadi titik sobekan. Wah, ganti ban lagi gumamku dalam hati sambil menunjukkan muka kecewa ke penambal. Dia merasa bersalah karena terlalu lama memanggang ban. Akhirnya ban dijahit dan ditambal memanjang. Prosesnya sama dengan diatas, dipanggang! Selesai pan dipompa dan "cesssss", masih bocor. Ganti ban baru.
Uteg uteg uteg uteg, ban selesai dipasang dan dipompa. Beres. Tukang ojeg disebelah nyeletuk "dari tadi aja diganti ban baru, gak susah-susah jahit ban". Namanya juga usaha, mungkin begitu kata hati kecil si penambal.
Saatnya bayar, kusodorkan 50ribuan. Dikembalikan 45 ribu sambil dia bilang "Udah bayar tambalan pertama aja, tadi memang kesalahan saya, gak pa pa mas". Wah, ini baru penambal yang jujur dan profesional. Mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab. Sudah menjadi rahasia umum kalau penambal-penambal ban yang buka lapak di pinggir jalan raya sering berbuat culas dengan menebar paku. Trans Tv pernah membuat liputannya. Tentu tidak semua penambal berbuat seperti itu, yakinlah masih banyak penambal ban yang jujur. Semoga Allah memudahkan rejeki bagi penambal ban yang jujur.
Sampai kantor hampir jam 11, upss :p
Menunggu agak lama akhirnya tukang tambal muncul, kayaknya dia sedang sarapan dan sedang nanggung, hehehe. Dicek ketemu bocornya, kecil. Ditambal dengan cara dipanggang. Selesai dipanggang ban dipompa untuk melihat hasil tambalan. Cessssss, angin langsung keluar. Nah lo! Sebelum ditambal angin keluar perlahan, tapi setelah ditambal angin lolos begitu saja. Usut, usut ... ternyata ban malah robek.
Didekat tambalan kulihat sudah terbentuk sebuah garis sepanjang lebih dari 5cm. Dilihat lebih detil garis tersebut menunjukkan bahwa karet ban sudah pecah, tarik sedikit, ban tersebut sobek. Persis dengan kertas dilipat dan lipatan tersebut menjadi titik sobekan. Wah, ganti ban lagi gumamku dalam hati sambil menunjukkan muka kecewa ke penambal. Dia merasa bersalah karena terlalu lama memanggang ban. Akhirnya ban dijahit dan ditambal memanjang. Prosesnya sama dengan diatas, dipanggang! Selesai pan dipompa dan "cesssss", masih bocor. Ganti ban baru.
Uteg uteg uteg uteg, ban selesai dipasang dan dipompa. Beres. Tukang ojeg disebelah nyeletuk "dari tadi aja diganti ban baru, gak susah-susah jahit ban". Namanya juga usaha, mungkin begitu kata hati kecil si penambal.
Saatnya bayar, kusodorkan 50ribuan. Dikembalikan 45 ribu sambil dia bilang "Udah bayar tambalan pertama aja, tadi memang kesalahan saya, gak pa pa mas". Wah, ini baru penambal yang jujur dan profesional. Mau mengakui kesalahan dan bertanggung jawab. Sudah menjadi rahasia umum kalau penambal-penambal ban yang buka lapak di pinggir jalan raya sering berbuat culas dengan menebar paku. Trans Tv pernah membuat liputannya. Tentu tidak semua penambal berbuat seperti itu, yakinlah masih banyak penambal ban yang jujur. Semoga Allah memudahkan rejeki bagi penambal ban yang jujur.
Sampai kantor hampir jam 11, upss :p
2 comments:
diganti ban baru... asal ban barunya jg bener..
ada kalanya diganti ban baru.. bannya ecek2.. baru jalan sekilo dah bocor lagi..
pas diliat.. ternyata disambungan :)
saya jg pernah mengalami Pak, habis ganti ban ... bener sih dikasih ban baru, aku pake sebentar, trus parkir di depan warung padang, eh ... ban dalam ternyata sudah sobek, bukan bocor lagi, sobek :(, tapi bisa jadi juga karena saat itu ban luar saya sudah tipis
Post a Comment