Thursday, July 20, 2006

Tidak populernya lagu anak-anak

Ketika aku masih remaja, di televisi sering kulihat artis-artis cilik seperti Joshua, Tasya, Cikita Meidy, Eno Lerian, Trio Kwek Kwek. Sebel juga melihat seringnya lagu-lagu anak-anak diputar di televisi. Pikirku dulu, lagu apaan sih. Mengingat waktu itu aku sudah ngefans Celine Dion (dengan hit Because You Loved Me), Gloria Estefan, Metallica dan Sepultura (ambum Root). Aku rela gak jajan sebulan demi kaset penyanyi-penyanyi tersebut (tentu yang asli dong, malu kalau beli bajakan), harganya sekitar 9 ribuan.

Bagaimana dengan sekarang? Sepengetahuanku televisi-televisi sudah sangat jarang menanyangkan klip lagu anak-anak. Kalaupun ada paling di hari minggu, pagi hari pula. Entah memang sudah tidak ada pencipta lagu anak-anak atau produser rekaman tidak mau memproduksinya dengan alasan kurang (atau tidak) menguntungkan. Atau sebenarnya banyak rekaman tapi tidak ada promosi di TV dan aku sendiri yang tidak update info?

Tahu becak naga? Itu lho becak yang dimodifikasi dan dihiasi dengan kepala naga, dilengkapi sound sistem, dan keliling komplek perumahan. Aku amatai anak-anak terutama balita sangat senang naik becak naga ini. Sayang, lagu yang diputar kok lagunya Radja (hueekkkkkk, .... maaf bukan selera musikku). Kenapa bukan lagu anak-anak? Memang pernah aku dengar lagu anak-anak diputar, itu pun kasetnya sudah mbliyut dan gak enak didengar.

Cerita lagi ketika mampir ke rumah saudara di Surabaya. Keponakan yang umurnya masih (ya kira-kira) 7 tahun koleksi kasetnya : Radja (anjtriitt, ini lagi ini lagi). Sambil disuapi ibunya dia menikmati lagu-lagunya Radja. Entah dia ngerti atau hanya karena musiknya sering muncul di televisi dan menjadi akrab. Dia minta dibeliin kasetnya Ratu (yang sedang naik daun dengan buset-nya) tapi ditolak sama ibunya. Masih ada cerita lagi, kali ini dari temannya saudaraku itu. Temannya (ibu-ibu juga) marah kalau si anak nyanyi lagunya Ratu, terutama yang berjudul Teman Tapi Mesra. Entah karena si ibu merasa tersindir atau memang tidak suka saja dengan lirik 'nakal' Ratu.

Bagaimana denganku? Aku kurang setuju jika anak-anak mengkonsumsi lagu-lagu orang dewasa. Alasannya : lirik lagu tersebut. Ingat lirik lagu berikut :
Aku seorang Kapiten
mempunyai pedang panjang
Kalau berjalan prok-prok-prok
Aku seorang Kapiten
atau :
Lihat kebunku
penuh dengan bunga

ada yang putih,
dan ada yang merah

setiap hari
kusiram semua
mawar melati,
semuanya indah!
atau :
Naik - naik, ke puncak gunung
tinggi - tinggi sekali
Naik - naik, ke puncak gunung
tinggi - tinggi sekali

Kiri - kanan kulihat saja
banyak pohon cemara
Kiri - kanan kulihat saja
banyak pohon cemara

Amati lirik lagu diatas. Penuh dengan imajinasi yang memancing anak untuk membayangkannya dan mengeksplorasi dunia disekitarnya. Tentu ini sangat baik untuk perkembangan mental dan kecerdasan dia kedepan. Bandingkan dengan penggalan lirik Teman Tapi Mesra berikut :
Aku memang suka pada dirimu
Namun aku ada yang punya
Lebih baik kita berteman
Kita berteman saja
Teman tapi mesra
atau :
Jujurlah padaku bila kau tak lagi cinta
Tinggalkan aku
Bila tak mungkin bersama
Jauhi diriku lupakanlah aku
Selamanya

Jika suatu hari anakku bertanya "Pa, teman tapi mesra itu apa sih?" atau "Kintan mandi sudah sore nak", "Busyeettt, papa ini baru juga nonton tv". Glek.

Bukannya musik ada bahasa universal, bahkan ibu hamil pun disarankan memperdengarkan musik ke calon jabang bayinya? Memang musik-musik tertentu punya sifat yang universal, bisa dikonsumsi segala umur. Tapi lirik-lirik 'nakal' yang tren di musik pop Indonesia?

Ketika iseng ke Glodok bareng istri beli 2 dvd lagu anak-anak. Yang satu isinya Joshua nyanyi lagu berlirik bahasa Jawa. Kintan sepertinya tidak suka, terbukti dia tidak ekspresif ketika mendengarkan lagunya. Giliran kuganti dengan Balawan dengan Mainz in My Mind Kintan mulai lunjak-lunjak.

Hmmm, ingin rasanya nembang buat Kintan sebagai peninabobok :
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo tak sengguh penganten anyar
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu yo peneken kanggo mbasuh dodo dira

Dodo dira dodo dira kumitir bedah ing pinggir
Dondomana j'rumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane mumpung jembar kalangane
Sun surak-ka surak hore...

4 comments:

Anonymous said...

hehe..
di TV SpaceToon sering koq diputer videoklik lagu anak2.. even yg jadul2 :)

kalo meninabobokan... pake Palaran Gending Jawa. Anglerrrr deh bobo'nya

Anonymous said...

hah, kalo saya sih ga bisa nyanyi jawa, hihihih... kayaknya dulu waktu kecil juga ga pernah dinyanyiin sama ibu, sama mbah kali ya, tapi udah lupa...

Anonymous said...

wah, saya tahunya TV yang gratisan pak :D

Anonymous said...

Iya, bete juga sih, makanya Lala ndak aku bolehin naik becak naga itu, tapi sama eyangnya pernah sih naik di jatiwaringin, itu pun aku lagi kerja karena kalo' ada aku dirumah, pasti tukang becak naga itu dah aku tegur di suruh ganti lagu anak-anak.
Dan sama surprisenya pas pertama kali denger lala ngomong 'ecet' (busyet-red) a la Ratu, pusing deh... sedih banget...padahal lagu-lagu anak juga udah ada, tapi karena sering denger juga kali yaa