Thursday, April 27, 2006

PUSH PUSH ... PUSH

Istilah push dikantor sudah sangat akrab di telinga. Push samadengan tekan. Tekan terus sampai masalah yang dihadapi terselesaikan (siapa yang ditekan?), kalau perlu (mungkin) dengan tutup mata dan telinga.

Baru saja seorang rekan mengirimi aku email, isinya memberitahuku soal push, push, dan push. Di email tersebut dia ingin memberitahukan seorang vendor yang kecewa dengan attitude atasan (atasanku dan rekanku), dan keberatan itu dia sampaikan langsung ke yang bersangkutan. Tidak ngerundel dibelakang, sebuah sikap elegan. Wah, cukup nyengir aja membaca imel tersebut. Dia 'menanyakan' kata-kata si bos di email yang cenderung memojokkan dengan menyebut dia harus lebih serius dengan kerjaannya.

Inti masalah aku lihat sebenarnya dari audit. Audit mempunyai langkah bagus untuk membuat sistem/aplikasi yang aman, sehingga perbaikan-perbaikan perlu dilakukan. Dan memang itulah kerja audit. Nah, dari situ audit terus menekan divisiku untuk segera mengimplementasi rekomendai-rekomendasi dia. Sekali lagi, push push push. Aku ragu apakah tenggat waktu yang diberikan audit sudah memperhitungkan analisa-analisa konsdiri riil di lapangan. Maksudku, jangan sampai audit hanya pukul rata, semua harus selesai besok.

Si bos yang takut dicap tidak kompeten terus menekan vendor. Vendor sebagai pembuat sistem/aplikasi harus menganalisa dengan teamnya apakah rekomendasi tersebut ada akibat fatal dengan aplikasi yang sudah berjalan. Jika iya, vendor harus berpikir untuk memperbarui aplikasi mereka. Ini yang tidak bisa secepat kilat begitu saja selesai. Vendor harus melakukan analisa-analisa mendalam, test sebelum melempar patch ke operator. Belum lagi jika perbaikan ini mengharuskan operator membayar. Ah, lebih panjang lagi urusan. Yang memperparah kondisi, sebelum audit datang si vendor sudah melakukan beberapa perbaikan versi dia untuk memperbaiki perfoma sistem/aplikasinya. Tentu perbaikan yang dia lakukan tidak mudah. Nah, tiba-tiba datang audit memberi masukan-masukan yang wajib dilaksanakan. Tentu mereka agak kalang kabut karena ada beberapa perombakan yang agaknya bertentangan dengan yang sudah diimplementasikan sebelumnya.

Tidak ada maksud membela siapapun disini. Aku sebagai kuli yang bekerja mengurusi hal-hal teknis sering mengalami hal serupa. Apa mereka yang menekan itu tidak tahu sulitnya membuat atau memodifikasi sebuah sistem/aplikasi? Teringat lagunya Serieus, Roker Juga Manusia. Aku ubah aja judulnya, kuli IT juga manusia, hahahaha.

Buat rekan-rekan yang sering mengalami 'penindasan' atasan, ... nasib kuli emang seperti itu, jadi sabar saja :p


- masih kuli-kuli juga -

No comments: