Tuesday, September 5, 2006

(per) Mainan Edukatif Tak Harus Konsumtif

Aku sedang ingin membandingkan dua buku yang sudah lama dibeli mama tapi baru-baru ini aku baca. Ya, terutama ini dipicu oleh pertanyaan seorang teman di milist yang bertanya penjual mainan edukatif.

Buku pertama judulnya Optimalkan Tumbuh Kembang Otak dengan 50 Permainan yang Mencerdaskan Bayi, salah satu seri majalah Ayahbunda. Terbitan pertama Mei 2004. Harga 30 ribu rupiah.

Buku yang kedua berjudul Slow and Steady, Get Me Ready karya June R Oberlander. Buku terjemahan, harganya 45 ribu rupiah. Disampul belakang buku tertulis :
Telah diakui oleh :
U.S DEPARTMENT OF EDUCATION-ERIC DATABASE -- PEDIATRIANS THE NATIONAL PARENTING -- HARVARD FAMILY RESEARCH HEAD START -- AUTISM RESOURCE NETWORK -- MOTHER RESOURCE NATIONAL COMMISION TO PREVENT INFANT MORTALITY -- LIBRARIES PUBLIC SCHOOLS -- PRESCHOOLS -- STATE SOCIAL SERVICE NATIONAL RESOURCES CENTER FOR FAMILY CENTERED PRACTICE FAMILY DAYCARE PROVIDES -- SPECIAL EDUCATION PROGRAMS HEMOSCHOOL -- PARENTS -- NANNIES.

Yang ingin aku bandingkan diantara dua buku tersebut adalah mainan yang dipakai untuk merangsang perkembangan kecerdasan bayi, mulai 0 sampai 2 tahun. Tentu garis besarnya saja. Akan lebih baik jika Anda ke toko buku dan lihat sendiri buku yang aku sebutkan diatas. Kami belinya di Gramedia Depok.

Buku pertama, memang indah, penuh dengan gambar warna-warni, mainan yang ditunjukkan sebagai contoh juga penuh warna. Pas dilihat mata pokoknya. Dari satu halaman, porsi gambar (foto) bisa mengambil sampai 2/3 ruang.

Lain dengan buku kedua. Buku ini penuh dengan teks, dengan disisipi gambar. Bukan foto, tapi gambar sketsa monochrome. Porsi teks sangat dominan. Terlihat buku ini lebih mementingkan teori dan keterangan tentang kegunaaan sebuah permainan. Membosankan?

Menurutku, buku pertama terkesan konsumtif. Dibuku tersebut lebih menekankan bahwa mainan itu bisa dibeli di toko-toko mainan atau perlengkapan bayi. Foto mainan yang digunakan sebagai peraga merupakan mainan mahal, lihat ucapan terima kasih di lembar pertama halaman kedua. Setidaknya, dengan dimuatnya foto-foto mainan tersebut, ada harapan bahwa pembaca yang gampang terprovokasi akan membeli mainan yang mirip dengan yang dibuku. Alasannya "mainan edukatif nih, cocok untuk melatih kecerdasan otak anakku. Mahal gak apa-apa lha, buat anak sendiri kok itung-itungan."

Iklan terselubung? Bisa jadi. Dan itu tidak mendidik! Semua bisa dibeli, lebih praktis. Tapi tidak kreatif dan konsumtif.

Kenapa tidak mengajari pembaca (para orang tua) berbudaya kreatif. Memanfaatkan benda-benda yang ada di rumah untuk memenuhi inti dari permainan edukatif tersebut. Seperti yang dicontohkan di buku kedua.

Contohnya mainan gantung. Mainan ini dimaksudkan untuk merangsang respon bayi terhadap warna, gerak, dan bunyi (dari gemerincing benda yang digantung). Dibuku pertama disebutkan di halaman 13 :
"Mainan gantung (cot toys)
Mainan jenis ini membantu bayi mengenali rangsang visual dan memfokuskan perhatian. Warna-warna dan gemerincing suara mainan ini mengasah pencaindera bayi usia 0-4 bulan yang tengah berkembang pesat.

Anda bisa mendapatkan jenis mainan ini di hampir semua toko perlengkapan bayi"

Di buku kedua tertulis (hal. 6) :
"Siapkan seutas tali selebar +- 1cm yang panjangnya lebih dari lebar tempat tidur bayi Anda. Buat tiga simpul tali yang longgar ditengah-tengahnya,... gantungkan kumparan benang yang berwarna mencolok."
dilanjutkan :
"Hari pertama, coba tarik perhatian si kecil dengan cara menggerakkan gantungan kumparan ini dari depan ke
belakang. Amati gerakan matanya...

Pada hari kedua, gantungkan di satu tali berikutnya sebuah lingkaran (tutup) plastik yang telah ditutup dengan rapat dan aman oleh aluminium foil. Kemudian lakukan gerakan seperti pada gantungan kumparan.

Hari berikutnya, gantung sebuah bel kecil atau kecincingan pada tali ketiga. Gerakkan bel ini hingga berbunyi. Lihat bagaimana reaksinya."

Apa yang Anda tangkap dari kutipan diatas?

Yang aku tangkap, sebagai orang tua, aku diajari untuk kreatif. Diharapkan kebiasaan kreatif ini menular ke keluargaku terutama anakku, sehingga ketika nanti dia sudah besar tidak konsumtif, asal beli ketika butuh sesuatu. Sepanjang sesuatu tersebut bisa diusahakan sendiri untuk menghasilkan fungsi dan kualitas yang sama. Dan masih banyak lagi manfaat dari berpikir kreatif.

Tak ada salahnya juga membelikan anak mainan (mahal) seperti yang tergambar di buku pertama tersebut. Toh uang-uang Anda sendiri. Buku pertama juga tidak salah, ada informasi yang aku dapatkan juga kok (walau relatif dangkal dibanding buku kedua). Disini aku hanya menawarkan alternatif. Apalagi jika bayi Anda termasuk yang aktif dan pembosan. Selama 11 bulan lebih bersama Kintan, aku bisa menyimpulan permainan yang paling dia sukai dan tidak bosan-bosannya tiap hari diulang-ulang. Ciluk baaaaaaaa. (per) Mainan edukatif tak harus konsumtif kan?

---

Terima kasih buat Mama dan Kintan, I love U ...mmuachhh!


bacaan :
  • Seri Ayahbunda : Optimalkan Tumbuh Kembang Otak dengan 50 Permainan yang Mencerdaskan Bayi, penerbit PT ASpirasi Pemuda, Jakarta
  • Slow and Steady, Get Me Ready, penerbit PT Primamedia Pustaka. ISBN 979-696-098-2

5 comments:

Anonymous said...

Tulisan yang bagus sekali, sayang...
Muach juga buat papa for being such a great father for our little baby... :)

Anonymous said...

hmm.. Seri DVD Baby Einstein.. semua ada gambar mainan itu koq.. dan dimainkan pula

Anonymous said...

wah, pak Eko ngingetin hutangku nih, beli dvd baby einstein :D
penasaran isinya spt apa

Anonymous said...

ayo semangat spedaannya! bli speda roda tiga om:D
trz lanjut ikut bike2work hehehe,,,

Anonymous said...

Ttg DVD Baby einstein ... anakku juga suka banget. Dia juga baru tertarik pas seumuran kintan gini. Sebelumnya walopun udah distelin .. masih blum tertarik :)