Sebenarnya tulisan ini berakhir di bagian ke -2, tapi kok sayang ya saat pulang ke rumah tidak diceritakan. Kurang afdol pamernya, hehehehehe.
Antara Pingin dan Polusi
Aksiku bersepeda ke kantor Senin kemarin (18/09) ternyata membuat beberapa teman kantor ingin bersepeda juga. Mulai dari yang bertanya-tanya sepeda apa yang kupakai, berapa uang yang dihabiskan untuk membeli sepeda, harga helm, sampai ada yang 'bersumpah' akan mengikuti jejakku, hehehe.
Oh ya, pertanyaan utama mereka adalah soal polusi. Secara awam kujawab, orang yang naik motor, bis kota, kopaja, bajaj, ojeg itu menghirup udara yang sama dengan pengendar sepeda ontel. Bedanya si pengendara sepeda lebih sehat. Polusi memang menjadi momok terbesar bagi peminat bersepeda ke kantor. Tulisan pak Ozy bisa menjawab pertanyaan seputar polusi ketika bersepeda di jalan raya. Kalau ingin lebih pasti lagi ya kenapa tidak dibikin penelitian di Jakarta. Ayo siapa yang mau meneliti?
Perjalanan Pulang
Karena tekad masih bulat, tidak tergoda naik KRL, akhirnya ku kayuh sepeda menuju Depok tepat setengah 6 sore. Ternyata, perjalanan ke arah selatan nanjak perlahan. Mampang, Buncit pelan tapi pasti terus nanjak. Paha rasanya linu sehingga kuputuskan istirahat di pom bensin TB Simatupang (sebelum fly over). Olesan Counterpain terbukti mengurasi rasa sakit, dan hasilnya bisa genjot sampai Depok II dengan mulus.
Perut yang hanya berisi cemilan dan air membuatku lemas setelah tanjakan terakhir (yang panjang) di jalan Juanda dan kuputuskan untuk istirahat di penjual mie, makan malam ringan. Hasilnya tetap lemas, pundak mulai protes, maklum saja, tenaga sisa. Dengan susah payah sampai juga di rumah, alhamdulillah :). Oh ya, jarak rumahku dengan warung mie kurang lebih 5 km-an. Dekat kan? Perjalanan pulang kutempuh selama 2 jam (termasuk makan mie).
Sesampainya dirumah langsung disambut mama, peluk dan ciuman mesra. Mmmmuach!
(selesai)
Antara Pingin dan Polusi
Aksiku bersepeda ke kantor Senin kemarin (18/09) ternyata membuat beberapa teman kantor ingin bersepeda juga. Mulai dari yang bertanya-tanya sepeda apa yang kupakai, berapa uang yang dihabiskan untuk membeli sepeda, harga helm, sampai ada yang 'bersumpah' akan mengikuti jejakku, hehehe.
Oh ya, pertanyaan utama mereka adalah soal polusi. Secara awam kujawab, orang yang naik motor, bis kota, kopaja, bajaj, ojeg itu menghirup udara yang sama dengan pengendar sepeda ontel. Bedanya si pengendara sepeda lebih sehat. Polusi memang menjadi momok terbesar bagi peminat bersepeda ke kantor. Tulisan pak Ozy bisa menjawab pertanyaan seputar polusi ketika bersepeda di jalan raya. Kalau ingin lebih pasti lagi ya kenapa tidak dibikin penelitian di Jakarta. Ayo siapa yang mau meneliti?
Perjalanan Pulang
Karena tekad masih bulat, tidak tergoda naik KRL, akhirnya ku kayuh sepeda menuju Depok tepat setengah 6 sore. Ternyata, perjalanan ke arah selatan nanjak perlahan. Mampang, Buncit pelan tapi pasti terus nanjak. Paha rasanya linu sehingga kuputuskan istirahat di pom bensin TB Simatupang (sebelum fly over). Olesan Counterpain terbukti mengurasi rasa sakit, dan hasilnya bisa genjot sampai Depok II dengan mulus.
Perut yang hanya berisi cemilan dan air membuatku lemas setelah tanjakan terakhir (yang panjang) di jalan Juanda dan kuputuskan untuk istirahat di penjual mie, makan malam ringan. Hasilnya tetap lemas, pundak mulai protes, maklum saja, tenaga sisa. Dengan susah payah sampai juga di rumah, alhamdulillah :). Oh ya, jarak rumahku dengan warung mie kurang lebih 5 km-an. Dekat kan? Perjalanan pulang kutempuh selama 2 jam (termasuk makan mie).
Sesampainya dirumah langsung disambut mama, peluk dan ciuman mesra. Mmmmuach!
(selesai)
5 comments:
Hello... Yah, saya juga b2w soalnya rumah saya di tebet timur 4, kantor saya di tebet timur 1. hehehe... :D
Tapi saya selalu berusaha untuk tidak menambah polusi di jakarta kok meski tindakan saya itu sederhana..
(ahem, tentang pengantar ekonomi.. iya saya mengambil kelas nya pak Susanto. Wah berarti andry disitu juga dong ya?? Ya sudah nanti kita temu muka daahh... hehehhehe)
hehehe, ternyata bener tebakanku :D
sampe ketemu di kelasnya Pak Susanto, hehehe
Akhirnya ada bagian ke 3, terus terang saya nungguin loh
hehhe..tetep seru ndry...nanjak mulu yak....:)
untuk mas rifie jangan malu biar cuma bersepeda jarak dekat, mas juga salah satu yang mau bertanggung jawab dengan polusi bukan lempar batu sembunyi tangan dan NATO hehe no action talk only
dengan mengurangi frekwensi pemakaian kendaraan bermotor anda sehat, irit, dapet pahala lagi.
harunjo : Riffie itu cewek lho, bukan mas tapi mbak :D
Post a Comment