Wednesday, August 23, 2006

event driven photographer

Maksudnya berburu foto (seringnya) di acara-acara keramaian seperti pawai, konser musik, dan sejenisnya. Pokoknya ada ramai-ramai, hunting.

Saat awal-awal mengenal fotografi aku juga menjadi fotografer (amatir) tipe ini. Pawai budaya menjadi salah satu event favorit. Seiring berjalannya waktu kok ada rasa yang gak enak di hati menjalani hobi seperti ini. Kurang ada gregetnya. Foto yang dihasilkan memang bagus, tapi rasanya kurang (bahkan tidak) bernyawa. Paling top ya foto hasil huntingnya dipakai di kalender, brosur, atau buku-buku pariwisata. Nyawa foto juga hilang seiring selesainya event tersebut. Aku lebih menikmati foto-foto disini daripada yang ini.

Beberapa teman sering memintaku untuk membuat foto prewedding mereka, atau sesama fotografer mengajak motret acara pernikahan. Aku sebagai back-up dia, dan kata dia juga sebagai ajangku latihan, mengasah jam terbang. Aku tak tertarik. Aku rasa, bukan keahlianku bermain-main disitu.

Ah, kalau kalau mau motret ya motret aja. Event yang sama di jepret oleh 2 (atau lebih) fotografer bisa jadi akan menghasilkan foto yang beragam, sesuai dengan gaya masing-masing fotografer. Tapi bisa saja malah foto yang dihasilkan serupa tapi tak sama.

No comments: