Hari ini, tuk kali pertama aku berhubungan dengan kepolisian bukan karena ditilang. Sssttt, sebenarnya yang kedua sih, karena ortunya mama polisi juga, hehehehe. Aku dipanggil sebagai saksi untuk sebuah kasus yang secara tidak langsung melibatkan kantor tempatku bekerja. Ketika mama aku kasih tahu soal ini terbersit rasa kaget. Jangan-jangan aku malah jadi tersangka. Teman-teman kantor aja
Tadi siang aku ditemani seorang rekan dari bagian legal datang ke Polda Metro di Sat Cyber Crime Dit Reskrimsus. Temanku tersebut nyeletuk "Walau sering ke Polda tetep aja setiap ada perasaan yang beda ketika mau masuk ke ruangan penyidikan". Kemarin teman-teman sudah mengingatkan supaya aku jangan mau jadi saksi di pengadilan. Cukup sampai penyidikan saja. Menurut penuturan teman yang pernah sampai di pengadilan, dia kapok. Stres katanya, gaji gak seberapa tapi mempertaruhkan nama perusahaan dan diri sendiri. Aku masih tenang-tenang saja, mengingat perusahaanku tidak terlibat langsung dengan kasus ini. "Jangan mau tanda tangan BAP, ... bla bla bla"
Eng ing eng, ... masuklah aku ke ruang penyidikan. Dipersilahkan duduk oleh penyidik. Seorang perempuan dengan pangkat yang lumayan tinggi. Kenalan dan basa-basi. Tanya sana tanya sini tuk mencairkan suasana. Dan mulailah proses penyidikan. Pertanyaan pertama yang ditanyakan adalah soal kesehatan jasmani dan rohaniku, diikuti soal apakah aku tahu kenapa aku dipanggil didudukkan di kursi penyidikan, dan berlanjut ke pertanyaan utama yang berhubungan dengan pekerjaanku sehari-hari. Kulirik rekanku dari legal, dia memberi kode "kalau tidak tahu atau ragu-ragu jawab aja gak tahu".
Ternyata, tidak setegang yang aku bayangkan. Ya, bisa jadi karena kapasitasku sebagai sakti. Beliau (penyidik) senang sekali bercerita, dia bercerita kerjasama dia dengan kepolisian Australia dalam mengungkap kasus Bom Bali dan cerita-cerita ringan lainnya. Yang menarik ketika dia bercerita tentang kasusnya Dani, pembobol situs KPU. Dia bercerita tentang sosok Dani, dan dia banyak mendapat ilmu darinya, sayang dia gak berani mempraktekkan ilmu dari Dani. Katanya "Gak lucu kan kalau polisi cyber crime menjadi tersangka kasus pembobolan situs?"
Penyidikan berakhir pukul setengah dua setelah lebih dari 10 pertanyaan diajukan terhadapku. Sebelum menandatangani BAP ada yang membuatku kaget. Disitu tertulis aku sebagai tersangka. Nah lho! Tentu saja langsung kutanyakan ke penyidik, dan dia tersenyum saja. "Maaf mas, soalnya template-nya copy-an BAP-nya tersangka". Ooooo.
Tadi siang aku ditemani seorang rekan dari bagian legal datang ke Polda Metro di Sat Cyber Crime Dit Reskrimsus. Temanku tersebut nyeletuk "Walau sering ke Polda tetep aja setiap ada perasaan yang beda ketika mau masuk ke ruangan penyidikan". Kemarin teman-teman sudah mengingatkan supaya aku jangan mau jadi saksi di pengadilan. Cukup sampai penyidikan saja. Menurut penuturan teman yang pernah sampai di pengadilan, dia kapok. Stres katanya, gaji gak seberapa tapi mempertaruhkan nama perusahaan dan diri sendiri. Aku masih tenang-tenang saja, mengingat perusahaanku tidak terlibat langsung dengan kasus ini. "Jangan mau tanda tangan BAP, ... bla bla bla"
Eng ing eng, ... masuklah aku ke ruang penyidikan. Dipersilahkan duduk oleh penyidik. Seorang perempuan dengan pangkat yang lumayan tinggi. Kenalan dan basa-basi. Tanya sana tanya sini tuk mencairkan suasana. Dan mulailah proses penyidikan. Pertanyaan pertama yang ditanyakan adalah soal kesehatan jasmani dan rohaniku, diikuti soal apakah aku tahu kenapa aku dipanggil didudukkan di kursi penyidikan, dan berlanjut ke pertanyaan utama yang berhubungan dengan pekerjaanku sehari-hari. Kulirik rekanku dari legal, dia memberi kode "kalau tidak tahu atau ragu-ragu jawab aja gak tahu".
Ternyata, tidak setegang yang aku bayangkan. Ya, bisa jadi karena kapasitasku sebagai sakti. Beliau (penyidik) senang sekali bercerita, dia bercerita kerjasama dia dengan kepolisian Australia dalam mengungkap kasus Bom Bali dan cerita-cerita ringan lainnya. Yang menarik ketika dia bercerita tentang kasusnya Dani, pembobol situs KPU. Dia bercerita tentang sosok Dani, dan dia banyak mendapat ilmu darinya, sayang dia gak berani mempraktekkan ilmu dari Dani. Katanya "Gak lucu kan kalau polisi cyber crime menjadi tersangka kasus pembobolan situs?"
Penyidikan berakhir pukul setengah dua setelah lebih dari 10 pertanyaan diajukan terhadapku. Sebelum menandatangani BAP ada yang membuatku kaget. Disitu tertulis aku sebagai tersangka. Nah lho! Tentu saja langsung kutanyakan ke penyidik, dan dia tersenyum saja. "Maaf mas, soalnya template-nya copy-an BAP-nya tersangka". Ooooo.
No comments:
Post a Comment