Tuesday, August 8, 2006

Mati Konyol?

Terhenyak membaca berita di detikcom sore ini. TNI-Polri bentrok di Palembang, 2 personel tewas.

Tidak habis pikir, kok bisa ya? Salah paham? Apa yang membuat terjadinya salah paham? Ada masalah komunikasi antar dua aparat bersenjata ini? Entah ini bentrokan keberapakali antara polisi versus tentara. Semoga ini yang terkakhir.

---

Suatu malam di Palembang, sesatuan petugas Polres sedang bertugas. Mereka menyisir dan memeriksa setiap kendaraan yang melintas. Sssst, ... gembong teroris masih berkeliaran, polisi belum bisa menangkap Nordin M Top, kali saja si Nurdin melarikan diri menumpang mobil yang mengangkut kelapa sawit sambil mengakali anggota TNI yang mengawal.

Prriiiiitttttt, seorang polisi meniup peluit menghentikan mobil pengangkut kelapa sawit.
"Selamat malam Pak."
"Selamat malam", balas sopir.
"Maaf, malam ini kami mengadakan pemeriksaan setiap kendaraan yang melintas. Bisa menunjukkan SIM bapak?"
"Wah, Pak, ... mau diperiksa apalagi. Kita kan sudah dikawal tentara, masak nggak percaya sama TNI", kembali sopir membalas omongan polisi.
"Ini prosedur Pak, silahkan bapak turun dan tunjukkan surat-surat."
"@#$%^&*!", gerundel sopir.

"Sebentar sebentar Pak!", cegah anggota TNI yang mengawal mobil kelapa sawit.
"Bapak nggak lihat kita mengawal mobil ini? Artinya kami sudah memeriksa semuanya. Bapak mau nyari apa? Mau uang tilang?"
"Maaf Pak, bapak yang sopan dengan petugas"
"Halah, pak pak ... sampean jangan sok alim deh. Semua udah tahu"
"Maaf Pak, sekali lagi ini prosedur. Bapak sebagai anggota TNI dan sesama aparat harusnya bersikap santun"
"Anjingg, sok nasehati lagi. Udah Pir, kita berangkat aja. Cuekin aja polisi gemblung itu, cuma minta uang kopi aja pake nasehati segala."

"Berhenti!", polisi kehilangan kesabarannya sambil mengacungkan pistol.
"Halah, gertak sambal, ayo Pir", cuihh.
"Berhenti atau saya tembak!"
"Udah-udah pak, sesama aparat kok seperti itu", ujar tentara lain menenangkan.
"Pak, kita ini TNI, masak tidak percaya sih? Udah ah, capek, sudah malam. Ayo Pir lanjut"

Dor!

Semua kaget mendengar suara letupan pistol. Seorang anggota TNI roboh bersimbah darah. Karena merasa harga diri dilecehkan anggota TNI yang lain melepaskan tembakan balasan. Seorang polisi roboh.

1 polisi tewas, 1 tentara tewas. Kematian yang sia-sia akibat mengedepankan ego. Sungguh sayang sekali.

---

Maaf, hanya rekaan belaka. Turut berduka cita kepada korban dan keluarga yang ditinggal. Salam buat Kapolri dan Penglima TNI :(

Update tanggal 9 Agustus 2006

Ternyata gara-gara kaki terinjak, tapi intinya ego yang tinggi kalau aku rasa. Merasa paling punya kuasa.