Tuesday, July 18, 2006

Penayangan Korban Gempa dan Tsunami di Pangandaran

Melihat berita siang di televisi (RCTI kalau tidak salah) yang menanyangkan ekspresi kesedihan salah satu keluarga korban gempa dan tsunami di Pangandaran kok rasanya kurang etis. Televisi seperti memanfaatkan kesedihan mereka untuk membuat liputannya terasa lebih berbobot. Bad news is a good news, apakah prinsip ini mereka pakai?

Kalau aku ngomong seperti ini ke teman-teman wartawan pasti jawabannya TIDAK. Mungkin mereka berdalih menunjukkan kesedihan sebagai sarana penggaet simpati dari pemirsa. Karena kebanyakan ketika pemberitaan suatu musibah sudah surut, begitu pula aliran bantuan. Atau ingin merekam apaadanya suasana disana saat ini?

Tapi hari ini aku tidak bisa terima pendapat diatas. Aku pikir kok tidak pantas menanyangkan kesedihan (dan sadisme) seperti itu di televisi yang notabene ditonton tidak hanya orang dewasa. Tak menutup kemungkinan ada anak-anak yang menonton dan mereka disuguhi sebuah gambaran sadis bencana alam. Mayat korban, wanita yang meraung-raung meratapi kepergian anggota keluarga. Untuk memberi informasi kepada pemirsa cukup kiranya menanyangkan data-data tertulis. Atau menanyangkan gambar rusaknya alam untuk memperlihatkan betapa besar efek dari musibah ini. Apa jadinya anak-anak jika terus-terusan disuguhi tayangan kekerasan. Pagi-pagi sudah ada berita kriminal, siang apalagi, malam lebih lagi. Belum sinetron-sinetron gak mutu lainnya :(.

Aku yakin masyarakat tidak akan cuek dengan hanya membaca/melihat berita tanpa gambar-gambar sadis. Tak ada salahnya merekam gambar-gambar yang terbilang sadis apaadanya, tapi tentu saja tidak diumbar bebas sehingga anak-anak pun bisa mengkonsumsinya. Untuk menggaet simpati dan bantuan dari masyarakat bisa dengan tayangan gambar yang lain. Kerusakan alam dan lingkungan sosial masyarakat, ketegaran seorang ibu/bapak melepas kepergian anggota keluarganya yang menjadi korban. Aku pikir itu lebih layak. Toh siapa sih yang tidak berduka ditinggalkan orang-orang yang dicintai?

Ikut berduka cita untuk korban bencana gempa dan tsunami di Pangandaran (dan wilayah-wilayah lain yang juga kena). Mari sisihkan sebagian rejeki kita untuk meringankan beban mereka.

No comments: