Monday, July 10, 2006

Anjrit, Zidane dianugrahi pemain terbaik Piala Dunia 2006 :(

Entah apa yang ada di pikiran para wartawan peliput Piala Dunia 2006 yang menobatkan Zidane menjadi pemain terbaik di piala dunia kali ini. Zidane unggul 35 suara (detikcom) dibanding kandidat terkuat dari Itali, Fabio Cannavaro.

Tak ada yang menyangkal bahwa Zidane merupakan pemain hebat. Tapi untuk menjadi pemain terbaik kemampuan teknik saja tidak cukup. Tak ada artinya kemampuan teknik tinggi tanpa diikuti mental yang sehat. Tindakan Zidane menanduk Materazzi menunjukkan Zidane tidak bisa mengontrol emosinya. Zidane kalah oleh dirinya sendiri.

Provokasi dalam olahraga merupakan hal biasa. Perang urat saraf sebelum atau ditengah pertandingan sah-sah saja. Tentu tidak semua provokasi bisa dibenarkan. Mengacungkan jari tengah contohnya.

Terlepas dari provokasi apa yang dilontarkan Materazzi, Zidane menurutku tidak pantas menjadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2006. Cannavaro lebih berhak! Berteknik tinggi dan menunjukkan mentalitas yang hebat.

Yang menjadi tanda tanya juga, kenapa gelar ini ditentukan oleh pooling wartawan ya? Kenapa buka tim teknik FIFA? Aku pikir tim teknik FIFA lebih fair dalam menilai. Bisa jadi wartawan-wartawan (dari Prancis atau negara bekas jajahannya) tersebut terusik nasionalismenya tatkala Zidane dikartumerah dan Prancis kalah.

Judul lagu dari Serieus sepertinya cocok buat Zidane, ... Zidane juga manusia. Anyway, selamat buat Italia! Walau semalam bukan permainan terbaik mereka, tapi ketenangan bertahan juga bagian dari senjata di permainann sepak bola.

No comments: