Tak terasa sudah hampir 6 bulan aku menekuni aktivitas bersepeda. Dan selama itu pula aku hanya memakai sandal gunung atau sepatu seadanya. Di Puncak yang bebatuannya serem (terutama kalau jatuh) aku hanya berbekal sandal gunung. Tentu saja teman sepenggenjotan hanya bisa geleng-geleng dan bilang aku sudah kebal, hehehe. Padahal dalam hati juga khawatir. Beberapa kali main ke toko sepeda dan melihat-lihat sepatu sepeda. Rupanya sepatu sepeda didesain solnya keras, sama sekali tak lentur. Secara umum dari penampakan mereka terbagi dua, model
casual dan model
sport. Masing-masing model punya desain sol yang berbeda. Untuk yang model
sport, gerigi sol terlihat kasar seperti sol sepatu bola. Model
casual lebih rapat, dan menurut pengamatan sekilas sepertinya lebih anti selip di trek licin.

Entah angin apa saat itu yang jelas tiba-tiba aku sudah menenteng
Adidas Durango warna
orange nomor 40 (mama pasti bilang, ciehhhh). Sebelumnya aku tak tahu menahu sepatu ini. Soalnya yang banyak di jual di toko-toko sepeda merek-merek
Shimano,
661,
Sidi. So, kemungkinan besar sepatu ini gak pasaran lha :D.
Minggu kemarin (13 Mei 2007) sepatu ini resmi
launching menemaniku bersepeda. Dan berikut beberapa catatan pertama kali bersepeda dilengkapi sepatu khusus sepeda. Dibanding merek sejuta umat,
Shimano, sepatu ini lebih berat. Saat dipakai genjot dengan intensitas tinggi, telapak kaki kanan seperti ada yang gak enak. Bisa jadi karena sepatu masih menyesuaikan dengan bentuk kaki. Sebelah kiri tak ada masalah sama sekali. Sol yang keras membuat penyeluran energi dari kaki ke pedal merata, enak di tanjakan. Desain gerigi sol yang kasar seperti sepatu bola terasa licin saat awal-awal menempel di pedal. Rasanya seperti tidak menempel dengan kuat,
ngambang. Aku takut terpeleset dari pedal. Ketika menuntun sepeda di tanjakan trek basah sol sepatu ini terasa licin, kaki sepertinya kurang menapak dibumi seperti saat pakai sandal gunung atau sepatu biasa. Seperti kata pribahasa ala bisa karena biasa.
Saat ini aku masih memakai pedal
flat standar bergerigi kasar yang sakit sekali kalau beradu dengan tulang kering. Atau ... saatnya ganti pedal juga?
update :
Pedal sudah diganti dengan
Wellgo C17, performa jauh lebih baik daripada pedal sebelumnya. Harga juga sangat terjangkau, cukup 130 ribu rupiah. Dalam hati ingin mencoba pedal
Shimano PD-M324. Tapi karena ragu akhirnya diputuskan pakai pedal flat biasa saja, Wellgo C17. Yang jelas dua-duanya sudah pake
sealed bearing.
